Sabtu, 25 Desember 2010

Madu Mengurangi Efek Mabuk Alkohol

img
(Foto: thinkstock)
London, Minuman alkohol sangat tidak baik buat tubuh karena senyawa di dalamnya adalah racun bagi tubuh. Ilmuwan menemukan efek mabuk setelah minum alkhol bisa dikurangi dengan konsumsi madu.

Ilmuwan The Royal Society of Chemistry mengatakan pemanis alami seperti madu adalah cara yang bagus untuk membantu menangani tubuh dari efek mabuk dengan memecahkan senyawa racun alkohol.

Madu mengandung senyawa fruktosa yang berguna untuk memecah unsur racun alkohol yang masuk ke tubuh. Alkohol sangat menyakitkan bagi tubuh karena minuman ini akan dipecah menjadi asetaldehida (acetaldehyde) yang merupakan senyawa racun bagi tubuh.

Menurut Dr John Emsley dari The Royal Society of Chemistry, dengan makan madu maka racun asetaldehida akan dikonversi oleh fruktosa menjadi asam asetat (acetic acid) yang kemudian dibakar selama proses metabolisme dalam tubuh dan dipecah menjadi karbondioksida yang akan dikeluarkan oleh tubuh.

Saat orang mabuk berat di malam hari, dianjurkan pada pagi harinya makan roti yang ditambahkan madu karena bisa jadi sumber kalium dan natrium yang juga mengatasi tubuh untuk melawan alkohol.

"Kesenangan di alkohol itu karena senyawa asetaldehida bisa bikin mabuk. Senyawa ini adalah bahan kimia beracun dimana saat masuk ke tubuh akan menyebabkan sakit kepala berdenyut, mual dan muntah," kata Dr Emsley seperti dilansir Telegraph, Sabtu (25/12/2010).

Selain madu, menurut Dr Emsley yang menulis buku 'Consumer's Good Chemical Guide', yang juga bisa mengurangi efek alkohol saat mabuk adalah susu.

Minum segelas susu sebelum minum alkohol akan memperlambat penyerapan alkohol oleh tubuh yang berarti senyawa asetaldehida yang masuk bisa diminimalkan.

Minuman alkohol akan memicu orang sering buang air kecil dan membuatnya mengalami dehidrasi (kehilangan banyak air). Jika sudah dehidrasi maka efek mabuknya akan semakin parah sehingga dianjurkan untuk banyak minum air putih untuk mengganti kadar air yang hilang.

Itulah sebabnya kenapa minuman alkohol sangat tidak bagus bagi tubuh karena mengandung senyawa racun dan memicu dehidrasi yang bisa berakibat fatal.

Ancaman Stroke dari Ikan yang Digoreng

Ancaman Stroke dari Ikan yang Digoreng

Merry Wahyuningsih - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
(Foto: thinkstock)
Birmingham, Ikan memang makanan yang sangat bermanfaat untuk tubuh karena banyak mengandung omega-3. Tapi untuk mengonsumsi ikan sebaiknya jangan digoreng, karena keseringan makan ikan yang digoreng dapat memicu stroke.

Keseringan makan ikan goreng telah memicu pandemi stroke di Amerika Serikat bagian selatan, antara lain di Alabama, Arkansas, Georgia, Louisiana, Mississippi, North Carolina, South Carolina dan Tennessee.

Di wilayah itu, risiko kematian akibat stroke lebih tinggi daripada di bagian negara lain. Di Alabama, angka kematian stroke 125 per 100.000 orang. Dan penyebab utama stroke di wilayah ini adalah konsumsi ikan goreng yang berlebihan.

Penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 pada ikan, terutama lemak ikan, dapat mengurangi risiko stroke. Namun dalam siaran pers American Academy of Neurology (AAN) disebutkan bahwa penelitian lain menunjukkan ikan yang digoreng menyebabkan hilangnya asam lemak alami, sehingga justru dapat memicu serangan stroke.

Penelitian baru tersebut dilakukan oleh REGARDS (Reasons for Geographic And Racial Differences in Stroke) yang dipimpin George Howard, Dr PH, dari Universitas Alabama di Birmingham.

Dalam penelitian tersebut, REGARDS mempelajari 21.675 orang di atas usia 45 tahun antara Januari 2003 hingga Oktober 2007, dan terus mengikuti partisipan dan mengawasi kesehatannya.

Hasilnya, 1 dari 4 partisipan yang mengonsumsi dua atau lebih ikan non-goreng per minggu, memiliki 17 persen risiko stroke yang lebih rendah dibandingkan partisipan yang tidak makan ikan sama sekali.

Sedangkan partisipan yang makan ikan goreng dua porsi atau lebih ikan goreng memiliki risiko stroke 30 persen lebih besar dibandingkan dengan partisipan yang tidak makan ikan.

"Perbedaan dalam porsi dan cara pengolahan ikan dapat menjadi salah satu alasan yang mungkin untuk perbedaan rasial dan geografis dalam insiden stroke dan kematian," jelas Fadi Nahab, MD dari Emory University, dalam rilis yang dikeluarkan AAN, dilansir Medindia, Minggu (26/12/2010).

Penelitian yang didukung National Institute of Neurological Disorders and Stroke, National Institutes of Health dan Department of Health and Human Services ini telah dipublikasikan dalam jurnal kesehatan online AAN Neurology pada 22 Desember 2010.

Sabtu, 18 Desember 2010

Meberapa Misteri Tubuh Kita


Di sekitar kita terdapat banyak misteri yang menyangkut tubuh kita. Misalnya, kenapa ya kita ikut menguap ketika teman menguap? Atau, mengapa kita bisa merinding? Selama ini kita menerimanya saja, karena menganggap hal ini adalah banyak hal yang diciptakan Tuhan untuk kita. Ternyata, semua ini ada penjelasan ilmiahnya. Anda ingin tahu? Simak jawabannya berikut ini.
http://img101.imageshack.us/img101/4411/demamua7.jpg
ZZZZZZZZ.... 

Mengapa kita cegukan?

Kelebihan makan, alkohol, rasa senang, atau stres, dapat menstimulasi saraf phrenic, yang mengontrol diafragma (lapisan otot yang mengontrol pernafasan). Diafragma ini lalu berkontraksi.
Pada waktu yang sama, glotis (bagian dari pangkal tenggorokan dimana terdapat pita suara) menutup sehingga menutupi jalannya udara, demikian menurut Patricia Raymond, M.D., gastroenterologist di Chesapeake, Virginia.
Saat itulah terjadi cegukan setiap beberapa detik. Cegukan yang normal terjadi beberapa menit saja, namun dalam kasus lain juga lebih lama. Cara mengatasinya antara lain dengan menahan napas sambil menelan ludah, atau bernafas di dalam kantong kertas.
Mengapa beberapa orang memiliki gigi yang sangat putih?
Seperti juga warna mata dan rambut, warna alami dari gigi diwariskan dari orangtua. “Beberapa orang memiliki enamel -lapisan tipis pada permukaan gigi- yang sangat putih, sementara enamel orang lain memiliki warna yang lebih kuning,” ujar Richard Price, juru bicara American Dental Association.
Mengonsumsi obat-obatan antibiotik seperti tetracycline atau amoxicillin sewaktu kecil juga mempengaruhi proses pengapuran yang menyebabkan perusakan warna. Beberapa jenis makanan tertentu juga menggelapkan gigi. Kopi, teh, cola, dan red wine adalah beberapa di antaranya.
Jika hal ini yang terjadi, Anda harus menggunakan produk pemutih gigi atau menjalani perawatan tertentu.


Mengapa menguap itu menular?

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam edisi terakhir jurnal Cognitive Brain Research menyatakan bahwa jika Anda menguap karena ketularan orang yang ada di dekat Anda sebenarnya merupakan bentuk empati Anda padanya.
Hal ini sama dengan jika Anda tertawa, dan teman Anda ikut tertawa. “Menguap tidak hanya dipicu karena melihat seseorang menguap, tetapi juga karena mendengar, membaca, atau bahkan hanya karena berpikir tentang menguap,” kata Steven Platek, Ph.D., profesor psikologi di Drexel University, Philadelphia, yang memimpin studi tersebut.
Platek dan timnya meyakini bahwa ketularan menguap merupakan cara primitif dalam mengekspresikan perasaan orang lain terhadap diri kita.


Mengapa kepala kita pusing ketika meminum es?

Pusing terjadi ketika saraf pada langit-langit mulut distimulasi secara besar-besaran oleh makanan atau minuman dingin. Saraf-sarafnya memang ada pada mulut, namun pusat saraf ada di otak, sehingga di situlah Anda merasa ngilu.
Lalu mengapa orang merasakan sakit di satu tempat, padahal stimulusnya di tempat lain? Seymour Diamond, M.D., executive chairperson dari National Headache Foundation, mengatakan, “Makan atau menyesap minuman dengan lambat tampaknya mengurangi efek dingin. Begitu mulai pusing, cara tercepat untuk menghilangkannya adalah minum sesuatu yang hangat.”


Apakah wortel memang baik untuk mata?

Menurut Michael F. Marmor, seorang profesor ophthalmology di Stanford University School of Medicine, wortel dan semua makanan yang mengandung vitamin A memang baik untuk mata.
Misalnya sayuran berwarna merah, kuning, oranye, dan hijau, termasuk ketela, mangga, dan pepaya, serta telur dan liver. Tubuh menggunakan vitamin A untuk mendukung sel saraf di dalam retina yang membantu memelihara penglihatan yang normal. Orang yang kekurangan vitamin A umumnya mengalami problem penglihatan, seperti rabun senja.


Mengapa ada kotoran di dalam telinga?

Membersihkan telinga dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke dalam saluran telinga. Kotoran telinga diproduksi oleh kelenjar-kelenjar di telinga bagian luar untuk melindungi telinga bagian dalam dari infeksi.
Substansi yang lengket ini justru mencegah debu, kotoran, atau serangga masuk ke dalam telinga. Telinga dapat membersihkan diri sendiri. Kotoran itu akan bergerak perlahan ke atas dan keluar dari telinga, mengering, lalu rontok, atau tercuci ketika Anda keramas.
Jika Anda mandi, bersihkan saja bagian luar telinga. “Saluran telinga itu seperti jalan buntu,” kata Andrew Cheng, M.D., seorang spesialis THT di Manhattan Eye, Ear and Throat Hospital.
“Membersihkan kotoran dengan cotton bud hanya membuat kotoran lebih masuk ke dalam.” Anda juga bisa menggores saluran telinga, atau membocorkan gendang telinga.


Mengapa kita bisa merinding?

Merinding terjadi saat kita kedinginan, atau ketakutan. Ketika kita kedinginan, otot-otot di sekitar pori-pori berkontraksi, menyebabkan bulu tangan berdiri untuk menciptakan lapisan pengasingan, demikian menurut Richard Potts, Ph.D., anthropolog dan direktur Human Origins Program di Smithsonian Institution’s National Museum of Natural History, Washington, D.C.
Semua mamalia juga mengalami hal ini. Namun, “Manusia tidak memiliki cukup banyak bulu tubuh untuk merespons; hal itu merupakan sesuatu yang tertinggal saat kita mengenakan mantel yang berbulu,” paparnya.
Potts dan timnya berteori, bahwa berabad-abad yang lalu, ketika rambut pada nenek moyang kita cukup banyak, mereka tampak jauh lebih menakutkan. “Binatang buas pun akan mundur untuk mencari mangsa yang tidak begitu menakutkan,” lanjutnya.


Mengapa remaja senang bangun siang?

Hal ini bukan disebabkan mereka malas. Saat masih kecil, melatonin -hormon yang mengatur siklus tidur-bangun- dikeluarkan kelenjar pada sore hari. Memasuki masa puber (dari usia 10-14 tahun), hormon melatonin dilepaskan lebih lambat, sekitar pukul 21.00-22.00.
“Shift ini sering membuat remaja tidak mampu tertidur sebelum pukul 23.00,” ujar pakar tidur remaja, Mary A. Carskadon, Ph.D., yang juga direktur Bradley Hospital Sleep and Chronobiology Research Laboratory, di Providence. “Karena remaja masih butuh tidur sembilan jam atau lebih, mereka berusaha ‘membayar’ waktu tidur yang terbuang malam sebelumnya dengan tidur sampai siang.”


Mengapa tangan dan kaki kita sering dingin?

“Saraf-saraf yang mengontrol aliran darah ke tangan dan kaki lebih sensitif pada wanita daripada pria,” jelas Mark Eskandari, M.D., ahli bedah vaskuler di Northwestern Memorial Hospital, Chicago.
“Jadi begitu suhu turun, pembuluh darah mengkerut, membuat aliran darah lebih pelan.” Wanita juga memiliki tekanan darah lebih rendah daripada pria. Ketika Anda kedinginan atau stres, dan tekanan darah menurun, darah diarahkan ke jantung, menjauh dari tangan dan kaki.


Mengapa sendi bisa retak?

Ketika Anda meregangkan sendi dengan, misalnya, menekan-nekan ruas jari atau memutar tulang belakang Anda sehingga terdengar suara gemeretak, Anda dapat menyebabkan gelembung udara yang terbentuk antara kantong di dalam sendi meletus.
Kantong-kantong ini membantu bantalan udara di antara tulang dan menjaganya tetap licin. Retaknya sendi sebenarnya tidak terlalu membahayakan. “Menggeretakkan jari, engkel, lutut, atau sendi-sendi lain tidak menyebabkan arthritis, namun juga bukan kebiasaan yang baik.
Rasa enak yang didapatkan orang saat menggeretakkan badan sangat psikologis sifatnya,” kata James Applegate, seorang dokter keluarga di Grand Rapids, Michigan.

Sabtu, 30 Oktober 2010

gulaku..

TEKNOLOGI GULA RAFINASI
A. Rangkaian Proses Pengolahan Gula Rafinasi
1. Affination Unit / Preparation
a. Penimbangan Raw Sugar
Raw sugar yang akan masuk pabrik untuk di olah menjadi gula produk sebelumnya di timbang tujuannya untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang terolah ( dasar perhitungan pabrikasi ).
b. Pembuatan hot magma mingler
Raw sugar yang tertimbang untuk selanjutnya di campur dengan green mollases ( syrup affination ), pencampuran terjadi dalam kondisi suhu tinggi tujuannya agar terjadi beda viskositas sehingga dapat melunakan lapisan tetes yang menempel pada gula.
c. Mixer
Pengadukan magma dengan menggunakan kecepatan yang konstan agar kondisi magma tetap terjaga sehingga mudah untuk di pisahkan.
d. Sentrifugal Affinasi
Pemutaran magma dengan cara di putar dengan kecepatan tertentu untuk memishakan gula ( gula afinasi ) dan molasesnya ( green mollases ).
e. Remelt Gula afinasi
Gula afinasi yang telah terpisah dari molasesnya untuk selanjutnya di remelt menggunakan sweet water/hot water sehingga di hasilkan larutan (liquor ) yang di sebut raw liquor.

2. Purifikasi / pemurnian
a. Proses karbonatasi
Adalah proses pemurnian raw liquor menggunakan susu kapur ( 7 – 8o Be) untuk menurunkan pH liquor menjadi 10 – 11,5 kemudian di murnikan dengan menggunakan gas Co2 sehingga pH liquor 9 – 9,5 selanjutnya di beri kembali hingga pH 8 – 8,5. Tujuan proses ini adalah untuk membentuk endapan CaCo3 sehingga dapat menghilangkan kotoran non sukrosa.

b. Proses Filtrasi
Endapan yang telah terbentuk dari proses karbonatasi selanjutnya di pisahkan untuk di dapat liquor yang bebas dari kotoran non sukrosa. Proses pemisahan di lakukan dengan cara filtrasi bertekanan menggunakan Rotary Leaf Filter sehingga terpisahkan kotoran ( mud ) dari liquor jernih ( clear liquor ).
Mud ( endapan lumpur ) selanjutnya difiltrasi kembali sehingga di pisahkan antara filter cake dan sweet water, tujuan dari filtrasi mud adalah untuk menekan kehilangan gula pada filter cake.

3. Proses Dekolorisasi
Adalah proses pertukaran ion ( ion exchange ) dengan tujuan untuk menurunkan kadar warna dalam clear liquor. Bahan penyerap proses dekolorisasi yang sejak semula dipergunakan adalah karbon, tetapi sekarang pemakaian penukar ion semakin popular.
Karbon aktif dalam bentuk granul yang dapat diregenerasi kini mulai menggantikan bone char. Bone char dibuat dari karbonatasi tulang binatang, mengandung 10% karbon dan 90% kalsium fosfat. Karena komposisinya itu bone char disamping menyerap zat warna juga menyerap senyawa ionic pada permukaan kalsium fosfat. Sebagai zat penyerap, karena sifatnya tersebut bone char lebih unggul dari karbon yang lain. Namun demikian karena investasi untuk stasiun dekolorisasinya tinggi serta ketersediaan bahan baku di masa datang dipertanyakan, maka pabrik rafinasi baru tidak menggunakan system tersebut (Clarke, 1995). Liquor yang keluar dari ion exchange di sebut fine liquor.

4. Proses Evaporasi
Adalah proses penguapan fine liquor untuk menghilangkan air yang terkandung hingga larutan mengental ( jenuh ). Alat yang biasa di gunakan adalah falling film evaporator dan plate evaporator.

5. Proses Kristalisasi
6. Proses Pemisahan ( Curing )
7. Proses Drayer dan cooler
8. Proses packing dan baging.

B. Proses Penanganan Raw Sugar
Pada umumnya gula mentah di import dalam bentuk bulk (curah), menggunakan kapal laut. Melalui dermaga tujuan, gula mentah dipindahkan kepabrik gula rafinasi menggunakan truk.
Interval waktu dari produksi di pabrik gula mentah hingga waktu pengolahan di pabrik rafinasi berkisar antara 1-2 tahun. Oleh karena itu, untuk mencegah penurunan/kerusakan mutu gula mentah, sangat penting untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan selama penyimpanan dan pengkapalan. Karena penyimpanan mempengaruhi mutu gula mentah maka pengetahuan tentang dampak kondisi penyimpanan gula mentah sangat diperlukan untuk meminimalkan penurunan mutu/kerusakan selama penyimpanan.
Masalah- masalah dalam penanganan gula mentah akan terjadi jika ada gumpalan/ lump rusak. Gumpalan seperti ini biasanya terlewati ketika disampling, sehingga akan memberikan mutu gula yang palsu.
Gumpalan biasanya dilakukan oleh operasi sentrifugal yang rendah, air dalam gula, dan kondisi suhu dan kelembaban gudang yang tidak stabil.
a) Kandungan air (moisture), angka keamanan (safety factor), dan indicator pengenceran (dilution indicator)
Level kandungan air di lingkungan sekitar kita langsung berpengaruh terhadap mutu gula mentah dalam gudang. Level moisture di udara sekitar kristal akan mengubah moisture content dalam gula mentah dengan cepat. Safety factor dan Dilution indicator, dimana berhubungan dengan moisture content gula mentah, menunjukan kriteria mutu gudang gula mentah.

Colonial sugar company, Australia, menyarankan safety factor tidak lebih dari 0,333%. Sehingga untuk mencegah kerusakan sukrosa, moisture content tidak boleh lebih dari 33% dari total bahan bukan gula yang terdapat dalam gula mentah.
Dilution indicator, merupakan cara lain untuk menyatakan hubungan antara moisture dan bahan non polarisasi (bahan bukan gula)

DI berhubungan dengan SF, DI=33 maka SF= 0,25
DI= 50 maka SF= 33
Sebagai acuan: ketika SF< 0,25, kerusakan gula mentah karena pertumbuhan mikrobia dapat dihentikan.
b) Kesetimbangan kelembaban relative (Equilibrium relative humidity, ERH). Moisture dalam gula akan segera mencapai kesetimbangan dengan moisture yang terkandung dalam udara sekitar kristal. Moisture akan berpindah masuk atau keluar gula menurut kesetimbangan kelembaban relative udara sekitar gula.
ERH gula mentah, didefinisikan sebagi titik dimana gula berada dalam kesetimbangan dengan kelembaban relative atmosphere dan tidak mengambil atau mengeluarkan moisture ke udara sekitar pada suhu tersebut.
Kelembaban relative yang cocok untuk penyimpanan gula adalah 65- 70 %. Jika kelembaban udara lebih besar dari ini maka gula akan menyerap moisture dan angka aman (safety factor) akan berada di luar daerah aman. Ini akan memberi kesempatan serangan mikrobia yang akan memberikan kerusakan gula yang cepat.
Jika kelembaban relative kurang dari ini, maka akan menyebabkan moisture dalam gula menguap dan lapisan sirup/ tetes akan mencapai titik supersaturation, menyebabkan pembentukan kristal dalam lapisan sirup. Karena kristal gula tumbuh, maka kristal gula ini cenderung untuk berikatan/ bertautan satu sama lain bersama- sama, menghasilkan gumpalan/ “prongkolan gula” (caking/hardening)
Sehingga sangat penting, untuk menjaga RH didekat kondisi titik kesetimbangan sehingga gula tidak akan menyerap atau mengeluarkan moisture selama penyimpanan.
Kondisi penyimpanan dalam gudang sangat menentukan mutu gula mentah, terutama jika penyimpanan dilakukan dalam jangka panjang. Untuk mencegah gula dari kerusakan, gudang harus tertutup rapat untuk mencegah kebocoran udara dan unruk menjamin sekecil moisture datang kontak dengan gula.
c) Suhu
Pengaruh yang nyata dari suhu terhadap mutu gula adalah pembentukan warna gula mentah yang tersimpan. Gula mentah harus didinginkan secukupnya untuk mencegah terjadinya drop polarisasi dan peningkatan warna. Penurunan pol, drop pH dan peningkatan warna terjadi pada suhu yang tinggi. Dari hasil penelitian, diketahui terjadi peningkatan warna di bagian dalam tumpukan gula dua kali lebih besar dibanding di permukaan. Suhu di dalam tumpukan gula mencapai dua kali suhu rata- rata. Efek dari suhu yang tinggi akan menyebabkan terbentuknya warna karena destruksi sukrosa, sehingga disarankan agar suhu penyimpanan serendah mungkin selama penyimpanan.
d) Gula mentah curah
Sudut tidur ideal tumpukan/ timbunan gula mentah adalah 400, sudut luncur sekitar 350 dan sudut longsor 550 .

C. Karakteristik gula mentah
a. Lapisan tetes (molasses film)
Gula mentah yang ada di pabrik rafinasi merupakan campuran dari bermacam- macam ukuran kristal gula yang dikelilingi/dilapisi oleh tetes yang berasal dari kristalisasi/ masakan terakhir di pabrik gula mentah.
Beberapa karakteristik gula mentah yang dipengaruhi oleh adanya tetes juga dugunakan untuk menunjukan perubahan mutu selama penyimpanan seperti warna dan moisture (kadar air)
b. Karakteristik yang diinginkan
Beberapa pertimbangan yang terkait dengan gula mentah, untuk meminimalkan kehilangan dalam penyimpanan, adalah sebagai berikut:
i. Bebas dari bahan tidak terlarut, misalnya bagasillo dan tanah
ii. Ukuran kristal seragam dan bebas dari konglomerat
iii. Terlapisi oleh lapisan tetes asal (belum dicuci)
iv. Angka keamanan < 0,25 untuk menghindari kerusakan gula
v. Diproduksi dalam kondisi tersanitasi untuk meminimalkan kantaminasi mikrobia
c. Pengaruh proses sentrifugasi ( purging ) gula mentah
Purging efficiency (PE) adalah merupakan indikasi jumlah tetes yang terpisahkan selama proses purging.

EP = Purging efficiency
Ini merupakan angka pengawasan yang penting untuk menentukan efisiensi operasi bagian low grade dari pabrik gula mentah.
Penentuan PE adalah merupakan suatu cara untuk mencapai pemisahan maksimal dari impurities (pengotor) bersamaan dengan minimalisasi terikutnya gula dalam tetes selama proses purging.
d. Pengaruh sifat massecuite dan perlakuan
Koefisien variasi yang tinggi akan mempengaruhi pembilasan/dissolution selama proses purging. Keberadaan dextran, juga akan meningkatkan viskositas masakan dan menyebabkan pemisahan lapisan tetes menjadi sulit.
.Dalam centrifugal batch, penyebab utama situasi ini adalah penutupan saluran pengeluaran akibat kristal lembut dalam masakan.